Hari itu,Jakarta di guyur hujan cukup deras,terlihat sseorang berlari cepat menuju halte tuk menunggu bis dan,tentu saja,menghindari hujan. Basah juga,malez dh!!, rutuk perempuan itu dalam hati.Terlihat di halte, keadaan penuh,ada yg nunggu bis, ada juga yang cuma sekedar berteduh. Akhirnya perempuan itu berdiri sambil menunggu bis yg akan mengantarnya pulang. Saat sedang berdiri, pikirannya melayang jauh. Ia kembali teringat kejadian setahun lalu, di halte ini...

"Duh,ujan!!nyebelin banget, ni seragam kan masih dipake buat besok, mana ga ada gantinya lagi!!!", rutuk Vita,entah kepda siapa,yang jelas, ia tak berbicara kepada temannya, karna teman-temannya sudah duluan pulang. Sambil duduk, ia menunggu bis yang mampir ke ujung gang rumahnya, sampai tiba-tiba, "Ujan ya neng?basah dah tu!!", tegur seseorang. "Menurut lo klo ada aer jatoh dari langit namanya apaan??", cetus Vita. "Ujan neng,hehehe..", balas pemuda itu,tersenyum bego. Sett,tu anak makan pestol kali ya,galak bener.., tambah pemuda itu dalam hati. "Ujan-ujan gini enaknya makan apa ya neng??", kata pemuda itu,tak menyerah. "Makan orang!!!!", celetuk Vita. Ternyata benar, perempuan ini makanannya pestol, begitu pikir si lelaki. Tapi pemuda itu tak patah arang, saat itu juga, ia mengulurkan tangannya, "Ryo..", sambil manarik tangan Vita. Vita memandangnya, entah bagaimana, ia terkesima, ato terkaget-kaget ketika menatap Ryo, dari bibirnya langsung terucap,"eh,ehm...Vita..".

Manis jg nih orang, meskipun gila.., ucap Vita dalam hati. Sejurus kemudian, mereka sudah terlibat obrolan yang, paling tidak, hangat d saat hujan.

Tak lama kmudian,bis yg ditunggu Vita akhirnya datang. Merasa akan di tinggal, Ryo melancarkan jurus terakhirnya. "Vit,punya palu ga??". "Ya ga lah,gile aje lu!!", balas Vita. "Klo gitu pasti punya nomor hape, minta dunk!!", pinta Ryo. "Hehe,ah dasar,neh...",jawab Vita, tersenyum.

Semenjak itulah,keduanya jadi sering bertemu, entah di SMAnya Vita, di cafe, ato ditempat favorit mreka, Halte. Sampe akhirnya, mereka memutuskan buat jadian/pacaran/memadu kasih. Banyak hal indah yang mereka alami, seperti pada suatu kesempatan, Vita main ke rumah Ryo, dilihatnya Ryo sudah dandan ganteng, ato malah norak, dengan kemeja safari, celana bahan, dan sepatu kulit yg kinclong. "Set dah!!, mo kemana pak?kondangan??", tanya Vita,kaget termangap-mangap. "Lha,kan mo ketemu CaMer,jadi kudu ngganteng!!". "Mang berani??",balas Vita. "hehehehehe,ya gitu dah!!, dah ah, nyok kita kemon!!, gandeng abang dunk!!", sahut Ryo sambil menggamit tangan Vita. Mereka pun jalan, meskipun pada akhirnya ga jadi kerumah Vita, "takut bapak kamu blm di vaksin", gitu jawab Ryo ketika d tanya kenapa.Vita hanya tersenyum mendengarnya. Ia sadar, belahan jiwanya gila tingkat tinggi, tapi entah kenapa, ia begitu menyayanginya. Berdua,ya mereka selalu berdua, menyusuri jalan, sambil merangkai mimpi yang tinggi, mimpi yang selalu di dengungkan ketika sepasang manusia ditusuk panah cinta.

"Vita sayang,mengapa oh mngapa kau begitu cinta padaku??", canda Ryo saat mereka berdua. "Karena eh karena,kau begitu gila, wahai abang!!", balas Vita. Dan mereka pun tergelak, ditemani malam yg indah.... Indah ya??, tapi bukan berarti tanpa cela, sampai suatu ketika..

Hari itu, Vita berniat main ke rumah Ryo, tanpa ijin, karna dia ingin membuat kejutan. Sampai dirumah Ryo, setelah mnyapa/basa-basi dengan ibunya, Vita menanyakan Ryo. "Km ke kamarnya aja, lagi di kamar dia dari pagi", kata ibunya. Vita pun bergegas ke kamar Ryo, ketika sampai di kursi, pandangannya tertuju pada sesuatu, apa ini??, tanyanya seakan tak mempercayai apa yang di lihatnya. Seperangkat alat shabu lengkap dengan shabunya tersaji di kursi putih itu. Vita ingin tak percaya, tapi apa yang di lihat begitu nyata. "Vit, kamu ngapain??", tanya Ryo, kaget melihat sosok Vita yang sedang terisak di dekat kursi. "Ternyata slama ini kamu..??, kamu jahat Yo!! apa ini?? dasar!! kamu nyakitin aku!!". "Vit,denger dulu, aku bisa jelasin, aku bisa jelasin Vit", jawab Ryo. Terbata. "Jelasin apalagi??, udah jelas Yo!! bisa-bisanya kamu umpetin ini dari aku!!", bales Vita, tangisnya makin menjadi. Ia tak menyangka, lelaki yang begitu di pujanya, begitu di cintainya, ternyata seorang pemakai/junkies. "Vit..Vit..", ucap Ryo sambil berusaha memeluk Vita. "Lepasin aku!!, jangan sentuh aku!!", Vita berontak. "Oke,aku bakal berenti dari ini semua, tapi pliss, jangan tinggalin aku, ku ga bisa hidup tanpa kamu, kamu segalanya buat aku.., tolong, kasih aku waktu!!", kata Ryo mendekat. "Kasih aku waktu setahun, iya setahun, aku akan berenti dari ini semua, dan bakal kembali ke kamu, karna ku cinta sama km, suatu hari di tahun depan, ku akan kembali. Terserah kamu masih sendiri ato ga, tapi aku akan kembali buat kamu...", tambah Ryo. Tak menjawab, Vita malah terhuyung dan pergi.

"Mba, mba, ngelamun??, itu tasnya jatoh!!", tegur seorang bapak di samping Vita, ia tersadar dari lamunannya. Sambil tersenyum, ia mengambil tasnya yg jatuh. "Makasih pak!", ucapnya pelan. Ternyata sudah setahun semenjak kejadian itu. Sudah setahun pula ia selalu berharap kalo lelaki itu datang ke halte ini, menemuinya. Tapi semua hanya khayalan, setidaknya, begitu menurutnya. Hujan masih gerimis, tapi ah itu dia, bis yang di tunggunya.Vtia sudah bergegas naik, ketika matanya tertumbuk pada sesuatu, ato seseorang. Dikucek-kucek matanya, tapi tetep pemandangan itu yang terlihat. "Yang bener??", gumamnya, cukup kencang. Ya, itu Ryo. Ryo yang ia tunggu-tunggu. Seketika itu ia tersenyum, bahagia dan penuh harap. "Ryoooooooooooooo!!!!", pekiknya. Ia berlari dan memeluknya. Tak peduli gerimis, tak peduli kenek bis yang teriak-teriak.

"Hujan membawaku kembali,sayang..",bisik Ryo




SELESAI

2 Responses so far.

  1. need-tha says:

    Hiks! I Love Rainy Day...

  2. Pasti kalo ada ujan girang.. :D

Leave a Reply