Setiap hari. Selalu setiap hari, aku mengajakmu serta. Mengikuti kemana pun aku pergi. Bekerja, main, bahkan pacaran. Tujuannya agar kau tahu kemana saja diriku pergi.
Aku mengajakmu pergi ke tempat kerjaku agar kau tahu suasana kantorku, agar kau tahu bagaimana aku bekerja. Agar kau tahu bahwa yang dikerjakan aku adalah halal.
Aku mengajakmu ikut bermain denganku agar kau tahu dengan siapa aku berkumpul, siapa saja teman-temanku, dan memberitahumu bahwa aku cukup pintar memilih pergaulan. Ya meskipun sesekali kau harus melihatku mabuk dan menggila. Namun dalam hati aku tahu, pasti kau senang bahwa aku tidak bertingkah yang aneh-aneh.
Oh iya, aku mengajakmu serta ketika aku sedang pacaran agar kau tahu bagaimana seleraku terhadap wanita, agar kau tahu bahwa aku masih normal, sesuai dengan yang kau inginkan, hahahaha.. Alasan aku mengajakmu menemani aku pacaran ya biar kau tahu bahwa aku, anakmu, tidak berlebihan dalam pacaran. Kalau sekedar cium bibir atau peluk, aku rasa kau pun mahfum. Kau pernah muda, bukan? Aku pun sama.
Kuharap, kau tak pernah lelah ketika kuajak kesana kemari. Kuharap, kau juga tidak bosan jika aku bermain terlalu lama. Mama bilang, selain bekerja, bermain juga penting.
Maaf kalau baru 4 tahun kebelakang ini aku baru mengajakmu mengikuti aktifitasku. Sebelumnya, mama selalu marah jika aku menanyakan dirimu. Seiring waktu, mungkin akhirnya mama mengerti bahwa aku juga butuh dirimu. Aku tak pernah tahu masalah apa yang terjadi antara kau dan mama. Yang kutahu, kalian diam dan kalian berpisah. Selebihnya aku tak tahu. Saat ini bahkan aku tak mau tahu.

Tenang! Meski begitu, aku tak pernah melupakanmu. Malah aku begitu mencintaimu. Buktinya, kini aku selalu mengajakmu kemana saja. Tak peduli hujan atau panas, siang atau malam, kau selalu bersamaku. Tersimpan rapi dalam dompetku.
Iya, karena hanya fotomu yang bisa kumiliki. Hanya fotomu yang bisa menemaniku. Hanya fotomu yang bisa kubanggakan.
22 tahun bukan waktu yang sebentar untuk sebuah penantian. Namun jika penantian ini masih harus berlanjut, aku siap. Aku mau menunggu lebih lama lagi asalkan bisa melihat dirimu.

SELESAI

One Response so far.

  1. Anonim says:

    Mungkin seharusnya bukan fotonya yang dibanggakan
    tapi kasih sayangnya yang tidak pernah lelah
    Menyedihkan sekali jika hanya memiliki fotonya saja
    tapi lebih damai jika selalu bisa memiliki hatinya

Leave a Reply