Coba sekali-kali bermain ke Jawa Timur. Selain Surabaya, ada banyak kota-kota yang menjanjikan banyak kebudayaan dan tempat liburan bagus untuk disimak dan dinikmati. Salah satunya adalah Ponorogo. Ada apa di kota ini? Kota yang tadinya adalah bagian dari Karesidenan Madiun? Oh, ada banyak. Tapi tidak perlu menjelaskan banyak hal karena begitu Ponorogo disebut, sebagian besar dari kita akan langsung teringat akan Reog, kebudayaan turun temurun dari Ponorogo.


www.djisamsoe.com (Seni Reog Ponorogo - Domi Yanto)

Reog, kebudayaan yang serat akan hal mistis dan ilmu kebatinan yang kuat. Kenapa bisa? Bayangkan, kau harus kuat mengangkat Barongan seberat 50 kilogram. Sudah? Jika masih belum percaya, coba datang langsung dan simak pementasan Reog Ponorogo di Ponorogo. Harus di Ponorogo, bukan di tempat lain, karena di kota inilah, "rasa original" dari pertunjukan Reog Ponorogo akan benar-benar terasa. Bagaimana rasa takjub mendatangimu ketika rombongan Jathilan berjalan dan menari beriringan melewatimu, berperan sebagai pertunjukan pembuka dari rangkaian pementasan Reog. Belum selesai rasa takjubmu, mendadak bulu kudukmu meremang ketika rombongan pria berpakaian hitam dengan dandanan yang menakutkan lewat sambil menari dan mempertontonkan gerakan silat di depanmu. Itu Warok, tokoh yang digambarkan memiliki tekad suci dan kesetiaan tanpa batas, Warok adalah gambaran dari sifat asli penduduk Ponorogo.

Ambil dahulu air minum, siapkan kembali mental, ini belum selesai.

Yang akhirnya kau tunggu datang. Barongan atau Dadak Merak. Jika kau pernah melihat gambar Reog dan selalu teringat dengan lakon berkepala macan dihiasi ribuan bulu-bulu Merak, inilah dia. Kepala Macan, terbuat dari kerangka kayu, bambu dan rotan yang ditutupi oleh kulit Harimau Gembong. Lalu Dadak Merak, terbuat dari kerangka kayu, bambu dan ribuan bulu burung Merak. Digambarkan Merak sedang mengembangkan bulunya sambil menggigit tasbih. Perlambang dari kecintaan akan agama dan kepercayaan leluhur.

Sudah selesai? Belum, karena mereka tahu, kita belum terpuaskan.

Lalu hadir Klonoa Sewandono, Raja sakti Mandraguna yang akan membuatmu gentar dan gemetar. Ada rasa ketakutan merambati kulitmu saat Raja sakti ini berjalan penuh wibawa melewatimu. Dan, paling terakhir, kita akan dibuat tertawa terpingkal-pingkal, atau paling tidak cengegesan dan nyengir kuda oleh tingkah laku dari Bujang Anom, lakon enerjik yang lucu nan jenaka. Meski demikian, Bujang Anom adalah seseorang yang memiliki kemampuan bela diri tinggi. Dalam setiap kehadirannya, anak-anak kecil sangat menanti tingkah si Bujang Anom.

Dan rombongan itu akan menari, berpentas, memainkan lakon dan menghiburmu, menghadirkan rasa yang sebelumnya tak pernah kau rasakan. Sensasi yang hanya bisa kau rasakan jika kau menonton langsung di sini. Ponorogo, rumah asalnya.

Tak perlu banyak cerita, tak perlu banyak pengantar, Reog Ponorogo hadir dengan cerita yang abadi dan kisah yang turun temurun, membuat siapa pun selalu mengenalnya. Selayaknya Potret Mahakarya Indonesia yang selalu abadi dan di agung-agungkan, Reog Ponorogo adalah keindahan tiada tara, salah satu kesempurnaan yang dimiliki Indonesia.

2 Responses so far.

  1. venus says:

    aku selalu suka reog ponorogo. keren dan mistis sih emang

  2. Ublik says:

    Jadi pengen pulkam liat reog

Leave a Reply