Sempat membayangkan, pasti bukan tanpa alasan kalau sampai Tuhan menciptakan kreasi terindah-Nya bernama wanita. Makhluk yang begitu halus tutur, juga ayu rupa, yang terlahir untuk berdampingan dengan kita, kaum barbar yang menyebut diri sebagai lelaki.

Lalu saya membayangkan. Sebenarnya, hakikat kaum hawa di ciptakan di muka bumi ini untuk apa?. Pemuas nafsu?, penghilang rindu?, sosok pemujaan?, atau sebagai budak tanpa tanda jasa?. Bukan. Bukan itu saya rasa. Bagi yang tahu memperlakukannya, wanita bukan untuk itu. Wanita itu sosok yang suci, figur yang indah. Yang terlihat indah disaat tertawa, mengiris hati disaat bermain dengan air mata.


Sambil duduk, saya kembali menerawang. Wanita itu sosok indah beraura surgawi, yang siap menebar hawa indah, juga kenangan manis bagi mereka yang sempat singgah di hatinya. Janganlah kau menyiakanya, jika ternyata kau bisa mencintainya. Karena di balik sikap lembutnya, wanita menyimpan sejuta amarah, asa dendam ribuan kekalutan.
Jangan kau tanya tentang kesetiaan mereka.

Mereka tercipta untuk setia. Bukan kepada kita, mereka setia kepada janji yang mereka kukuhkan. Wanita tercipta untuk cinta. Cinta kepada siapa?, di mulai kepada dirinya, tubuhnya, rupanya, baru kepada dunia luar. Lelaki?, kita terakhir.


Ketika kita memulai sesuatu dengan nafsu, wanita mengawali langkah dengan hati. Ketika kita mulai memukul, wanita memilih menyanjung. Karena pada hakikatnya, wanita itu pelembut dunia suram ini. Pada intinya, wanita adalah oase dari segala kehausan yang ada.
Iya, makhluk itu berjenis wanita.

SELESAI

2 Responses so far.

  1. Wanita ya wanita...
    Dan menjadi wanita yang benar-benar wanita adalah hal yang paling sulit aku lakukan!!!
    Haashh!!!:)

Leave a Reply