siapa kau, beraninya mengusik pintu hatiku? desahan tajammu sore itu telah terekam jelas menjadi melodi yang mengalunkan cinta.

merasakah kau jika ternyata kehadiranmu menjadi aspirin bagiku?

tentunya kau tak bisa begitu saja lari dari benak mataku. apalagi disaat semua sudah dimulai. disaat permainan ini sdh mncapai puncak.

iya, kembalilah. duduk saja dan dengarkan ocehan kalbuku yang menghujam tak hendak berhenti. adalah kau penyebab segala kerinduan ini.

mungkin aku kau sebut gila. akan lebih gila jika tak bisa mleihat senyummu saat mentari terbenam esok hari. bisakah?

lalu apa jika nyatanya esok tak kutemui cercahan senyummu saat mentari menutup sinarnya? aku mungkin mati. terpuruk sepi.

terekam sepi pada kekejaman nasib yg mengharuskan kau jauh dari genggaman, cuma sekedar memberi angan sunyi yang hilang seiring hasrat jiwa.

suatu saat, mungkin mataku akan bosan memandang parasmu. bibirku pun bisa kelu hingga tertutup kata cinta yang harusnya keluar mengalun. namun hatiku tak pernah bosan dan tidak ingkar untuk mengakui kaulah cintaku. selamanya. sampai kapanpun.

apa ini jarak atau waktu, atau malah hatiku yang mulai merasa jauh darimu. jangan ingkari, jangan sakiti. jangan kau padamkan nafas cinta yang telah terbakar.

terpujilah kau dan keajaibanmu yang telah menyihirku menjadi sang penyakitan demi cinta yang kau hembuskan dengan indah. dan terhinalah segala kelakuan jalangmu yang telah menyadarkanku akan mimpi yang kau urai menjadi khayal walau terasa nyata di alam imaji.

saat semua menjadi akhir. rasanya ingin ku bunuh kau dengan perasaan rindu yg menggebu. yang mengoyak hati siapapun di remang senja.

ingin ku hancurkan, ku bunuh dan ku jilati darahmu atas nama cinta yg kosong. agar dunia tau betapa sakitnya aku. betapa meratapnya aku.

namun nyatanya aku tak bisa. mungkin tak mampu. sebut aku pengecut. walau kenyataanya aku mau melihatmu tergolek kaku tanpa rintih.

aku mau. aku bisa bahkan aku pun mampu. namun ternyata cinta yg membuatku urung memisahkan nafas dari elok tubuhmu. karna ku cinta kau.

aku cinta kau dengan segala kebiadabanmu memamerkan keindahan cinta yg nyatanya fana. maya. sakitkah aku? tak tahu. tak mau tahu.

dan jika memang semua harus berakhir dengan cara paling memalukan. dalam diam yang malu aku hembuskan, “aku cinta dirimu”

Kalo yang ini ya karya saya, bisa juga diliat disinih

SELESAI

Leave a Reply