Malam itu aku berjalan perlahan memasuki komplek perumahan. Mendung menggelayut, menyebabkan udaranya menjadi dingin, membuat bulu kuduk dan perasaanku merinding. Sementara berjalan, kunyalakan rokok barang sebatang. Sekedar menemani langkahku yang sendiri.

Setelah 15 menit, ternyata rumah yang kutuju masih jauh di depan. Masih harus melewati beberapa rumah kosong dan jalan sepi yang, jujur saja membuatku takut setengah mati. Namun aku kembali teringat akan omonganku pada seseorang tadi malam. Kalau bukan karena sudah berjanji, tak mungkin aku memberanikan diri melawan rasa takut menuju rumah itu. 

Iya, itu rumahnya, mulai terlihat. Rumah besar berlantai dua di ujung jalan. Rumahnya gelap, membuatku semakin takut. Meskipun sudah berniat, namun jika keadaannya seperti itu, tetap saja membuat hati ciut. Kini tibalah aku di depan pagarnya. Kupencet bel 3 kali, mendadak rumah itu terang benderang. Mengejutkan. Lalu keluar seorang wanita paruh baya. Basa-basi sebentar sampai akhirnya aku diajaknya masuk.

Memasuki ruang tamu, hawa mistis mulai terasa. Duh, bulu kudukku kembali berdiri, tidak kuat menghadapi aura ini. Rasanya kantung kemihku penuh, tangan dan kaki mendadak dingin, juga keringat yang terus mengucur deras. Rumah apa sih ini?

Takutku tidak berhenti sampai di situ. Tak berselang lama, nafasku tercekat karena melihat kedatangan dua orang yang sangat menyeramkan. Benar-benar menyeramkan! Yang lelaki kepalanya botak, perutnya gendut, dan matanya melotot, memancarkan kebencian yang pekat. Yang wanita tak kalah horor. Memakai konde sebesar helm, wajahnya putih pucat dengan lipstik menor. Oh sebentar, itu bukan pucat, ternyata itu adalah bedaknya. Dadanya layu namun membusung, membuat siapapun yang melihat menjadi sesak dan takut. Wanita ini mendekatiku sembari menyeringai tajam. Di luar, hujan turun dengan hebatnya.

Semakin dekat, aku semakin takut. Saat kupikir akan mati dicekik mereka, tetiba dari belakangku terdengar suara yang begitu akrab. 
"Sayaaaaaaang!!! Kenalin ini mama sama papa aku!!" Ucapnya sambil memeluk.
Oh.. jadi ini calon mertuaku. Tuhan..




Asal ceritanya dari sini ==> HANTU. Yang lelaki terus melotot, wanitanya menyeringai tajam. Hawa mistis menyentuh kuduk. Kusebut mereka calon mertu. #fiksimini

One Response so far.

  1. Anonim says:

    Mungkin calon mertuamu piara jenglot #eehhh
    Split yang bagus... Nice

Leave a Reply